Tata cara ibadah umroh terdiri dari beberapa tahap yang harus diikuti secara tertib. Berikut langkah-langkahnya:

1. Niat dan Memulai Ihram dari Miqat

   • Jamaah mengambil niat umroh di tempat miqat (batas mulai niat), sesuai arahan.
   • Sebelum ihram, jamaah mandi besar (ghusl), mengenakan pakaian ihram, dan bagi pria berpakaian dua helai kain tanpa jahitan.
   • Niat umroh diucapkan: "Labbaikallahumma 'umratan" yang artinya "Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, untuk melaksanakan umroh."
   • Setelah itu, jamaah memulai talbiyah: "Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wanni'mata laka walmulk, laa syariika lak" yang diulang sepanjang perjalanan menuju Makkah.

2. Memasuki Masjidil Haram dan Melaksanakan Tawaf

   • Sesampainya di Masjidil Haram, jamaah masuk dengan kaki kanan sambil berdoa.
   • Kemudian, jamaah langsung menuju Ka'bah untuk melakukan tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali putaran berlawanan arah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad.
   • Jika memungkinkan, jamaah bisa menyentuh atau mencium Hajar Aswad. Namun jika tidak memungkinkan, cukup mengangkat tangan dan melambaikan ke arah Hajar Aswad pada awal setiap putaran sambil mengucapkan "Bismillah Allahu Akbar".
   • Dalam tawaf, jamaah disarankan untuk membaca doa, dzikir, atau shalawat sesuai kemampuan dan keikhlasan.

3. Shalat di Maqam Ibrahim

   • Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah disunahkan untuk shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (tempat berdirinya Nabi Ibrahim saat membangun Ka'bah).
   • Bacaan setelah Al-Fatihah adalah surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas di rakaat kedua.
   • Jamaah kemudian minum air zam-zam dan berdoa sesuai keinginannya.

4. Melaksanakan Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah

   • Setelah tawaf dan shalat di Maqam Ibrahim, jamaah melanjutkan dengan sa’i, yaitu berjalan antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali bolak-balik.
   • Sa’i dimulai dari Bukit Shafa dengan menghadap Ka'bah sambil mengucapkan doa dan niat sa’i. Setiap perjalanan dari Shafa ke Marwah dihitung satu kali, begitu pula sebaliknya.
   • Dalam sa’i, disunahkan berdoa atau berdzikir di antara bukit dan saat berjalan.

5. Tahallul (Mencukur Rambut)

   • Setelah sa’i selesai, tahallul dilakukan dengan mencukur sebagian rambut bagi wanita (sekitar ujung jari) atau mencukur seluruh rambut bagi pria.
   • Tahallul menandai selesainya seluruh rangkaian ibadah umroh dan jamaah diperbolehkan melepaskan ihram serta terbebas dari larangan ihram.

6. Menutup dengan Doa

   • Jamaah dapat menutup ibadah umroh dengan doa penutup dan bersyukur atas kelancaran ibadah.
   • Pada saat yang sama, jamaah disunahkan tetap melakukan amalan ibadah sunnah lainnya seperti shalat berjamaah di Masjidil Haram, memperbanyak doa, dan melanjutkan dzikir.

Rangkaian ibadah umroh dianggap selesai setelah tahallul, dan jamaah sudah dapat melanjutkan aktivitasnya tanpa terikat aturan ihram.

Umroh memiliki banyak keutamaan bagi umat Islam yang melaksanakannya dengan ikhlas dan penuh kesungguhan. Berikut adalah beberapa keutamaan ibadah umroh:

1. Menghapus Dosa

   • Rasulullah SAW bersabda bahwa ibadah umroh dapat menjadi penghapus dosa. Umroh yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan sesuai syariat bisa menggugurkan dosa-dosa kecil yang dilakukan antara satu umroh ke umroh berikutnya, sebagaimana sabda Rasulullah: "Dari umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa antara keduanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Mendapatkan Pahala dan Pengampunan dari Allah

   • Umroh adalah ibadah yang bernilai besar di sisi Allah dan memberi kesempatan bagi jamaah untuk mendapatkan pahala yang berlipat serta pengampunan atas dosa-dosa.

3. Menghilangkan Kemiskinan dan Menghapuskan Dosa

   • Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda: "Ikutkanlah umroh kepada haji, karena keduanya bisa menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa, sebagaimana api menghilangkan karat besi." (HR. Tirmidzi dan An-Nasa’i). Umroh dipercaya bisa mendatangkan keberkahan yang menghilangkan kemiskinan dan mendatangkan kemakmuran.

4. Kesempatan untuk Berdoa dan Dikabulkan

   • Mekkah adalah tempat yang penuh berkah, dan doa di tempat-tempat suci seperti di depan Ka'bah dan di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad memiliki keutamaan besar. Berdoa di tempat ini diyakini lebih besar peluangnya untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

5. Memperoleh Ketenangan Jiwa dan Spiritualitas

   • Selama umroh, jamaah berada dalam suasana yang mendekatkan diri kepada Allah. Pengalaman spiritual dan ketenangan jiwa saat beribadah di tanah suci membantu memperkuat keimanan dan menghadirkan ketenangan batin yang luar biasa.

6. Meraih Kedudukan Seperti Pejuang di Jalan Allah

   • Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa umroh yang dilakukan pada bulan Ramadhan memiliki pahala seperti berhaji bersama beliau: “Umrah pada bulan Ramadhan senilai dengan haji bersamaku.” (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Memperoleh Syafaat pada Hari Kiamat

   • Sebagai ibadah yang agung, umroh dapat menjadi pemberat timbangan amal baik di akhirat dan insya Allah, jamaah yang melaksanakan umroh mendapatkan syafaat dan kedekatan dengan Rasulullah di hari kiamat.

8. Mempererat Persaudaraan di Antara Sesama Jamaah

   • Melaksanakan ibadah umroh bersama-sama dapat membangun persaudaraan antar sesama Muslim dari berbagai belahan dunia. Umroh menjadi kesempatan untuk bersatu, mengenal, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Dengan niat yang ikhlas dan pelaksanaan yang sesuai dengan ajaran Islam, umroh bisa memberikan dampak positif baik secara spiritual maupun sosial bagi jamaah yang melaksanakannya.

Mekkah adalah kota yang sangat dimuliakan dalam Islam dan memiliki banyak keutamaan serta kedudukan istimewa di sisi Allah. Berikut adalah beberapa alasan yang menjadikan Mekkah sebagai kota yang mulia dan istimewa:

1. Tempat Lahirnya Islam

   • Mekkah adalah tempat lahirnya Rasulullah Muhammad SAW dan kota pertama yang menyaksikan penyebaran ajaran Islam. Di sini pula wahyu pertama diturunkan, sehingga Mekkah menjadi saksi awal perjalanan dakwah Islam.

2. Kabah sebagai Kiblat Umat Islam

   • Di dalam Masjidil Haram terdapat Kabah, yang menjadi kiblat bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia dalam melaksanakan shalat. Kabah adalah rumah pertama yang dibangun untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana dalam Al-Qur'an:
     "Sesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun untuk manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam." (QS. Ali Imran: 96).

3. Ditetapkan sebagai Tanah Haram

   • Mekkah adalah tanah haram, artinya kawasan ini dilarang untuk melakukan berbagai perbuatan maksiat, bahkan hewan dan tumbuhan dilindungi. Kehormatan ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan hadis, serta menjadi perintah untuk menjaga keutuhan, kesucian, dan keamanan kota ini.

4. Dikaitkan dengan Para Nabi

   • Banyak peristiwa yang melibatkan para nabi terjadi di Mekkah, seperti perjuangan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS saat membangun Kabah dan kisah Hajar mencari air untuk Ismail yang melahirkan sumur zam-zam.

5. Tempat Dilaksanakannya Ibadah Haji dan Umroh

   • Setiap tahun, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia datang ke Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh, yang merupakan bagian dari rukun Islam. Ritual-ritual ini hanya bisa dilaksanakan di kota ini, yang menunjukkan kemuliaan Mekkah sebagai tempat yang Allah pilih untuk peribadatan tersebut.

6. Pahala Berlipat Ganda di Masjidil Haram

   • Masjidil Haram, yang terletak di Mekkah, adalah masjid paling utama dalam Islam. Shalat di Masjidil Haram memiliki pahala yang sangat besar, yaitu seratus ribu kali lipat dibanding shalat di tempat lain. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis, "Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali daripada shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Sumur Zam-Zam yang Penuh Berkah

   • Sumur zam-zam adalah sumur penuh berkah yang tidak pernah kering sejak zaman Nabi Ismail AS. Air zam-zam dipercaya memiliki berbagai khasiat dan keutamaan bagi yang meminumnya dengan niat yang baik, sebagaimana sabda Rasulullah, "Air zam-zam itu tergantung niat peminumnya." (HR. Ibnu Majah).

Mekkah bukan hanya tempat geografis, tetapi juga simbol kecintaan dan ketaatan kepada Allah. Berada di kota ini menguatkan spiritualitas dan keimanan, membuatnya menjadi tujuan utama dalam kehidupan seorang muslim.

Waktu terbaik untuk melaksanakan ibadah umroh bisa berbeda-beda, tergantung pada niat, kondisi, dan tujuan jamaah. Namun, berikut adalah beberapa waktu yang banyak diyakini memiliki keutamaan atau kemudahan dalam pelaksanaan umroh:

1. Bulan Ramadhan

   • Berumroh di bulan Ramadhan memiliki keutamaan besar, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Umrah di bulan Ramadhan sama pahalanya dengan haji bersama aku." (HR. Bukhari dan Muslim). Pada bulan ini, pahalanya dilipatgandakan, dan suasana spiritual di Tanah Suci terasa sangat istimewa.

2. Musim Dingin (November–Februari)

   • Memilih waktu musim dingin dapat membuat perjalanan lebih nyaman karena suhu di Mekkah dan Madinah tidak terlalu panas. Banyak jamaah memilih waktu ini agar lebih mudah beribadah, terutama saat melakukan tawaf dan sa’i di suhu yang lebih sejuk.

3. Di Luar Musim Liburan (Non-Peak Seasons)

   • Bulan-bulan di luar puncak musim liburan memiliki kepadatan yang rendah dibanding musim liburan. Ini memungkinkan jamaah untuk melaksanakan umroh dengan lebih tenang, tanpa antrean panjang dan suasana yang lebih nyaman di area ibadah.

4. Awal dan Pertengahan Bulan Rajab

   • Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang dihormati dalam Islam, sehingga banyak jamaah yang percaya bahwa berumroh di bulan ini memiliki keutamaan tersendiri. Meski begitu, awal dan pertengahan Rajab seringkali lebih tenang dibandingkan menjelang bulan Ramadhan.

5. Awal Bulan Syawal

   • Setelah bulan Ramadhan, banyak jamaah yang memilih untuk melaksanakan umroh di bulan Syawal. Di waktu ini, jumlah jamaah biasanya masih ramai tetapi lebih sedikit dibandingkan Ramadhan, sehingga masih bisa memperoleh suasana ibadah yang khusyuk.

Catatan:
Selain memilih waktu terbaik, sebaiknya calon jamaah mempertimbangkan kondisi fisik, ketersediaan akomodasi, dan biaya perjalanan. Jika tidak memungkinkan melaksanakan umroh pada waktu-waktu di atas, berumroh di waktu yang memungkinkan tetaplah utama, karena setiap ibadah yang dilaksanakan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh memiliki keutamaan di sisi Allah.

Perbedaan antara ibadah umroh dan haji terletak pada berbagai aspek, termasuk waktu pelaksanaan, durasi, rukun atau tata cara, serta kewajiban bagi umat Islam. Berikut adalah penjelasan lebih rinci:

1. Waktu Pelaksanaan

   • Haji hanya bisa dilakukan pada waktu tertentu, yaitu di bulan Dzulhijjah, mulai dari tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah. Waktu ini telah ditentukan berdasarkan syariat Islam, dan di luar waktu tersebut, haji tidak sah.
   • Umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali pada waktu yang disibukkan dengan pelaksanaan haji. Karena itu, umroh sering disebut sebagai ibadah "haji kecil" yang fleksibel dalam hal waktu.

2. Rukun dan Tata Cara

   • Haji mencakup beberapa rukun yang spesifik, seperti wukuf di Arafah, mabit (bermalam) di Muzdalifah dan Mina, serta melempar jumrah. Selain itu, haji juga mencakup thawaf, sa’i, dan tahallul (memotong rambut), yang juga ada dalam umroh.
   • Umroh tidak memiliki rukun wukuf di Arafah atau melempar jumrah. Rukun umroh hanya meliputi niat ihram, thawaf, sa’i, dan tahallul, sehingga ibadah umroh memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan haji.

3. Durasi Ibadah

   • Haji memakan waktu lebih lama, karena adanya beberapa ritual yang harus dilaksanakan pada hari-hari tertentu, serta tempat-tempat yang wajib dikunjungi dalam urutan yang tepat. Biasanya, jamaah haji membutuhkan waktu antara beberapa hari hingga sebulan untuk menyelesaikan rangkaian ibadah haji.
   • Umroh hanya membutuhkan beberapa jam hingga sehari penuh untuk menyelesaikan rangkaian ibadahnya, sehingga lebih singkat dan praktis dibandingkan haji.

4. Status dan Kewajiban

   • Haji adalah rukun Islam yang kelima dan wajib bagi umat Islam yang mampu secara fisik, finansial, dan aman untuk melaksanakannya, setidaknya sekali seumur hidup.
   • Umroh merupakan sunnah muakkadah (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan), sehingga tidak diwajibkan. Namun, melaksanakan umroh memiliki banyak keutamaan dan dapat dilakukan berulang kali bagi mereka yang mampu.

5. Jumlah Jamaah dan Skala Ibadah

   • Haji adalah ibadah yang dilaksanakan oleh jutaan muslim dari seluruh dunia pada waktu yang sama, menjadikannya salah satu pertemuan tahunan terbesar umat Islam. Karena itu, haji membutuhkan banyak persiapan dan pengaturan dari berbagai negara.
   • Umroh dilakukan oleh jamaah dalam jumlah yang lebih kecil, meskipun tetap ramai, terutama pada bulan-bulan tertentu seperti Ramadan. Umroh tidak memiliki skala keramaian setinggi haji, dan pengaturannya relatif lebih sederhana.

6. Biaya Pelaksanaan

   • Haji biasanya memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan umroh, terutama karena durasinya lebih lama dan melibatkan lebih banyak ritual serta persiapan.
   • Umroh relatif lebih terjangkau, dan biaya umroh lebih fleksibel sesuai dengan waktu dan paket yang dipilih, sehingga lebih mudah diakses oleh banyak umat Islam.

Secara keseluruhan, haji dan umroh adalah ibadah yang memiliki nilai tinggi dalam Islam, namun memiliki perbedaan dalam ketentuan, rukun, dan tata cara pelaksanaannya. Keduanya memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah di tempat yang mulia, yaitu di Mekkah.

PERSYARATAN PENDAFTARAN

• Paspor berlaku minimal 8 bulan sebelum berangkat, minimal 2 kata (contoh: AHMAD ABDULLAH)
• Tidak ada batasan usia
• Buku Vaksin Meningitis
• Jamaah Usia > 60 thn, wajib didampingi 
• Foto KTP dikirm lewat Whatsapp
• Buku Nikah bagi suami istri yang bepergian (Fotocopy)
• Pas Foto berwarna uk. 4X6 (2 lembar), latar belakang putih, tidak berkaca mata, wanita wajib berhijab.
• Dokumen dan pelunasan sudah kami terima maksimum 1 bulan sebelum jadwal keberangkatan
• MembayarDP sebesar Rp 9.000.000,-
• Mengisi surat pernyataan

Penting !!!

Keputusan diterima atau tidaknya Visa adalah mutlak wewenang kedutaan, peserta tidak berhak menyalahkanTravel Agent, termasuk apabila Visa tidak keluar tepat pada waktunya. Segala kerugian yang timbul akibat masalah Visa, menjadi tanggungan peserta sepenuhnya & pihak Travel Agent tidak bisa dituntut dalam hal apapun.